Seandainya

Jika sekali saja kau mau mempercayai pemikiran agung Harun Yahya, bahwa setiap komponen kejadian dalam putaran waktu adalah bagian dari suatu master plan yang setiap serpihannya membentuk masterpiece yang maha sempurna, kau akan menyadari bahwa tidak ada kebetulan dalam pertemuan kita.

Dan untuk apa pula kau kuliahi aku dengan segala esensi psikologis tentang perasaanku untukmu. Bukankah kau juga mengagumi fisikawan gendeng Enstein ketika dia dengan keras kepala menegaskan bahwa tidak semua yang bisa dihitung diperhitungkan dan tidak semua yang diperhitungkan itu bisa dihitung. Lalu bagaimana kau bisa bertanya sebesar apa rasa ini meluap untukmu, saat kau tahu mahluk seegois aku dapat mencintaimu tanpa syarat?

Tidakkah kau tahu aku mencemburui tembakau yang ada dimulutmu itu hanya karena ia lebih sering dapat menemanimu dibanding aku? Sadarkah kau, betapa ingin sekali aku amnesia, jadi bisa sebentar saja aku melupakanmu, harum tengkukmu, kemanjaanmu, sungguh aku ingin sekali memelukmu, melindungimu selalu.
Buruknya, aku membutuhkanmu seperti halnya udara, entah sampai kapan…

Comments

Popular Posts