Idle

Sekian waktu vakum mengisi blog ini bukanlah jarak waktu yang singkat. Semula saya kecewa dan daripada menulis saya memilih living out of my life, meregisterkan nama saya di beberapa situs situs blog lain, berharapkan mendapatkan inspirasi. Tapi ternyata tidak, saya hanya menulis scrap satu dua kalimat dan merasa berhadapan dengan tembok tinggi. Blog blog itupun tidak tersentuh, terlantar, seperti keyakinan saya akan diri saya.
Saya kecewa, karena kamu memilih membebaskan saya dari genggamanmu abe, dan menyerahkan semua pada satu kata klise bernama destiny.
My mind craved for revenge, raged for the truth. Things that blinded me for months before i finally realized that everything you said is true.
Kamu bukan dewa, bukan pula pangeran, kamu hanya seorang pria, yang memerlukan hal lain untuk menjadi berarti. Kamu pun meragukan perasaan saya sebagaimana saya meragukan perasaaanmu berkali kali. kamu katakan tidak adil meminta saya menunggu mendapatkan apa yang kamu cari.
Saya mencoba abe, melupakanmu, mencoba membuka diri, mencoba mengisi hati dengan kehadiran orang lain, hanya untuk mengetahui, saya merindukanmu.
My honeybee, we’ve got a' thing' going on.. Strange and beautiful...as much as you want to stand on your feet to walk by my side, I also desperately wish to have wings flying next to you…
Saya lelah mengejarmu, seharusnya saya tahu kamu tidak pernah pergi
(idle period)


Comments

Popular Posts