Pillow Talk by Christian Simamora

Kami ‘bersahabat’ sejak kecil. Tepatnya, kalau ada kata lain untuk menggambarkan sesuatu yang melampaui ‘sahabat’, maka itulah kami. Berbagi cerita, berbagi rahasia. Bahkan, tanpa disadari, kami pun membagi cinta. Tapi, apakah kau tahu, rasanya saling mencintai namun bertahan untuk tidak saling memiliki? Percayalah, ini lebih buruk dari sekadar patah hati. Ini bukan kisah cinta yang ingin kau alami.

Berangkat dari membaca sinopsis pada belakang sampul buku setebal 459 halaman ini lah saya tertarik untuk membelinya. Untuk satu hal, setidaknya Christian benar bahwa mencintai namun bertahan untuk tidak saling memiliki, lebih buruk dari sekadar patah hati.
Saya menyukai quote-quote lagu di setiap awal bab – bab dalam buku ini. It’s honest and ordinary. As everybody usually hum or sing songs that usually reflect what they feel. Christian juga dengan jujur membawakan hal hal yang masih tabu dikemukakan penulis penulis kisah cinta di tanah air. Tentang the idea of monogamous, tentang sex sampai pada one night stands.
Buku ini juga membawakan semakin berevolusinya pemikiran pemikiran wanita saat ini. Simak kriteria pria idaman buat Emi, tokoh perempuan dalam buku ini. Satu, hot! Nggak Cuma dari segi fisik tapi juga harus memancarkan aura seksi (saya sedang browsing penjelasan lebih jauhnya ), dua, have a good length of p****. Tiga, tajir. Empat, lucu. Dan lima, ga garing.
Well, novel ini menawarkan definisi cinta yang hadir dalam persahabatan, sesuatu yang lebih realistis dari ‘we fell in love and live happily ever alter.

Comments

Popular Posts