I am afraid... I regret...

Saya tidak bisa melupakan kejadian malam itu, dalam hitungan detik saya kehilangan kendali. Saya tidak ingat apa yang membentur kaca, saya tidak ingat siapa yang saya telpon. Tapi saya ingat waktu laki laki tua itu memeluk saya, hal pertama yang dia lakukan ketika dia tiba. Dia memeluk saya, dan baru saya bisa menangisi ketakutan saya. Ditariknya saya masuk ke dalam jok belakang, menjauhkan orang orang yang begitu ingin tahu dan bertanya. Dia memeriksa saya seakan saya anak kecil, sekali lagi memeluk saya dan berkali kali bersyukur ‘kamu selamat dan tidak melukai siapa- siapa’.
Kecelakaan jumat kemarin tidak hanya menghasilkan shock, tapi saya tidak sampai hati melihat mobil saya setengah hancur. Saya menyesal, sungguh. Seperti penunggang pada kudanya, saya menyesal karena hampir membunuhnya, saya yakin dia pun begitu.

Comments

Popular Posts